Ada tiga norma subtantif yang menjadi khadam penjaga kemuliaan hakim, yaitu: Pertama; norma ketentuan-ketentuan hukum yang diatur dalam perundang-undangan c.q. undang-undang sebagai ketentuan yang mengendalikan perintah dan larangan kepada hakim, dan pelanggaran atas perintah dan larangan dikenakan sangsi hukum. Kedua; ketentuan-ketentuan etik yang berisi tuntunan moral yang menuntun dengan kelembutannya kepada setiap hakim senantiasa bekerja jujur, adil, menjaga wibawa dan kehormatan dan arif. Tingkat ketaatan atas etik semata-mata tumbuh dari kesadaran pribadi (geweten van de mens) tidak ada kekuasaan luar yang dapat memaksa ketaatan kepada etik. Ketiga; ketentuan-ketentuan disiplin (disciplinary rules) yang mengingatkan hakim agar menjadi role model dalam kinerja timnya.